By
: ARIANA YUDHA MEIRAWATI
Ibu....
Malam tadi
telah kupanjangkan
Doaku....
Telah
kusungguhkan untukmu ibu...
Mungkin tuhan
menyenanginya....
Sehingga hatiku
terasa akrab
Ibu...
Saat semua tak ada dan tak
Bisa...
Tak harus kucari pelukanmu....
Tak harus ku tunggu doa2mu...
Bahkan bentangan bumi serasa
Tak berarti...
Ibu...
Kehangatan
kasih
Itu slalu nyata
teras...
Mengalir
deras....
Ibu...
Detak detik waktu membuatku
Rindu akan rahimmu...
Tak perlu nada
yang berlebihan...
Irama jantung
itu begitu indah dan
Dirindui...
Dipelukmu ku
bisa kembali merasakannya...
|
||
Ibu...
Bulan dan langit yang ku tatap
tadi
Malam...
Adalah bulan yang sama dengan yang
diatas
Rumah kita...
Ibu..
Aku telah
biaskan kasih
Dan rindu ini
pada langit....
Ibu....
Telah ku tititpkan salamku
Untukmu pada bulan dan bintang...
Dan kubisikan
pada
Hembusan
angin....
Terima kasih ibu...
Untuk pahit getir yang
Kau tempuh untukku
Begitu tegas
waktu menyita masa...
Mengambil
cerita-cerita...
Mengemasnya
menjadi
Kenangan-kenangan....
Jari-jari lentik itu sekarang
hanya
Sempat bermain dengan leher pena
saja...
Mengukir ilmu, formula alam,
Ataupun cerita hati....
Ibu....
Karena
ibu...aku ada.....
Ibu..
Semua tak akan
Lahir tanpamu...
Ibu...
Rindu dan doa
terbaik
Selalu
untukmu...
|
||
0 comments:
Post a Comment